Memahami Beton Mutu Tinggi merupakan desain campuran beton merupakan suatu material yang menyerupai batu, diperoleh dengan membuat suatu campuran yang mempunyai proporsi tertentu dari semen, pasir, koral atau agregat lainnya dan air untuk membuat campuran tersebut menjadi keras dalam cetakan sesuai dengan bentuk dan dimensi struktur yangdiinginkan. Semen bereaksi secara kimiawi untuk mengikat partikel agregat tersebut menjadi suatu masa yang padat (Winter, Nilson, 1993).
Porositas
Salah satu masalah yang sangat berpengaruh pada kuat tekan beton adalah adanya porositas. Semakin besar porositasnya maka kuat tekannya semakin kecil, sebaliknya semakin kecil porositas kuat tekannya semakin besar. Besar dan kecilnya porositas mempengaruhi besar dan kecilnya fas yang menggunakan. Semakin besar fas-nya porositas semakin besar, sebaliknya semakin kecil fas-nya porositas semakin kecil. Untuk mendapatkan beton bermutu tinggi (kuat tekan tinggi) maka harus dipergunakan fas rendah. Namun jika fas-nya terlalu kecil pengerjaan beton akan menjadi sangat sulit, sehingga pemadatannya tidak bisa maksimal.
Sebagai akibatnya beton menjadi keropos, hal tersebut berakibat menurunnya kuat tekan beton. Untuk mengatasi hal tersebut dapat mempergunakan Superplasticizer yang sifatnya dapat mengurangi air (dengan menggunakan fas kecil) tetapi tetap mudah mengerjakan yaitu zat aditif Ligno P-100.
Material Penyusun Beton
Material penyusun beton terdiridari agregat kasar dan agregat halus yang mencampur dengan air dan semen sebagai pengikat serta kadang-kadang menambah (admixture) bila memerlukan. Bahan-bahan tersebut harus memenuhi persyaratan-persyaratan sesuai peraturan.
Semen
Semen (cement) adalah hasilindustri dari perpaduan bahan baku batu kapur/gamping. Sebagai bahan utama dan lempung/tanah liat atau bahan pengganti lainnya. Dengan hasil akhir berupa padatan berbentuk bubuk (bulk), tanpa memandang proses pembuatannya. Untuk mengeras atau membantu pada pencampuran denganair. Batu kapur/gamping adalah bahan alam yang mengandung senyawa Calcium Oksida (CaO). Sedangkan lempung/tanah liat adalah bahan alam yang mengandung senyawa: Silika Oksida (SiO2), Aluminium Oksida (Al2O3), Besi Oksida(Fe2O3) dan Magnesium Oksida (MgO).
Untuk menghasilkan semen, bahan baku tersebut membakar sampai meleleh, sebagian untuk membentuk klinkernya yang kemudian menghancurkan dan menambah dengan gibs (gypsum) dalam jumlah yang sesuai (Mulyono. T, 2004). Semen jika mencampur dengan air akan membentuk adukan yang menyebut pasta semen. Jika mencampur dengan agregat halus (pasir) dan air, maka akan terbentuk adukan yang menysebut mortar. Jika menambah lagi dengan agregat kasar (kerikil) akan terbentuk adukan yang biasa menyebut beton. Dalam campuaran beton, semen bersama air sebagai kelompok aktif. Sedangkan pasir dan kerikil sebagai kelompok pasif adalah kelompok yang berfungsi sebagai pengisi. (Kardiyono Tjokrodimulyo, 2007).
Air
Dalam pembuatan beton, airmerupakan salah satu faktor penting. Karena air dapat bereaksi dengan semen, yang akan menjadi pasta pengikat agregat. Air juga berpengaruh terhadap kuat desak beton, karena kelebihan air akan menyebabkan penurunan pada kekuatan beton itu sendiri. Selain itu kelebihan air akan mengakibatkan beton menjadi bleeding. Selanjutnya air bersama-sama semen akan bergerak ke atas permukaan adukan beton segar yang baru saja tertuang. Hal ini akan menyebabkan kurangnya lekatan antara lapis-lapis beton.
Agregat
Agregat adalah butiran mineral yang merupakan hasil disintegrasi alami batu-batuan. Setidaknya berupa hasil mesin pemecah batu dengan memecah batu alami. Kandungan agregat dalam campuran beton biasanya sangat tinggi. Komposisi agregat tersebut berkisar 60% -70 % dari berat campuran beton. Agregat kasar adalah agregat yang semua butirannya tertinggal atasnya akan 4,8mm (ASTM C33, 1982). Agregat kasar yang baik dan memenuhi syarat. Yaitu berguna sebagai campuran dalam pembuatan beton harus mempunyai sifat-sifat yaitu:
Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari batuan-batuan atau berupa batu pecah yang memperoleh dari pecahan batu. Padaumumnya yang bermaksud dengan agregat kasar adalah agregta dengan besar butir lebih dari 5 mm. Agregat halus merupakan batuan halus yang terdiri dari butiran sebesar 0, 14-15 mm yang terdapat dari hasil disintegrasi (penghancuran) batuan alam (natural sand) atau dapat juga dengan memecahnya (artificial sand ), tergantung dari kondisi pembentukanterjadinya. Berdasarkan (ASTM C-33)agregat halus batas bawah ukuran pasir =0,075 mm (no.200) batas atas ukuran pasir= 4,75 mm (no.4).
Bahan Tambahan (Aditif)
Bahan tambahan ialah bahan yang selain untuk bahan pokok beton yaitu: (Semen, pasir, split dan air) yang menambahkan pada adukan beton sebelum atau selama pengadaan beton. Tujuannya untuk mengubah perilaku satu atau lebihdari sifat-sifat beton. Bahan tambahan biasanya memberikan dalam jumlah yangrelatif sedikit dan harus dengan melalui dosis yang menganjurkan dan harus melakukan dengan pengawasan yang ketatdan teliti agar tidak berlebihan, karena dapat memperburuk sifat beton itu sendiri, apabila pemberian dosis takaran tidak melalui percobaan yang melakukan secara benar.