Peralatan berat beton cor Penyelenggaraan infrastruktur memegang peran penting dalam pembangunan ekonomi. Menyadari hal tersebut, Pemerintah Indonesia telah menetapkan, bahwa pembangunan infrastruktur menjadi salah satu prioritas utama dalam program pembangunan nasional. Sebagaimana fungsi Peralatan berat beton cor dalam artikel ini akan dijelaskan secara rinci.
Cek Harga Precast Terbaru 2022
Masterplan Percepatan
Komitmen Pemerintah dalam rangka meratakan pembangunan nasional semakin kuat. Hal ini terwujud dengan diterbitkannya Perpres No.32 tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan Perpres No.26 tahun 2012 tentang Sistem Logistik Nasional (SISLOGNAS). Dalam hal ini MP3EI pada intinya mengidentifikasi potensi kekuatan ekonomi dan komoditi andalan nasional. Sedangkan SISLOGNAS sangat berkepentingan dalam menjamin pergerakan komoditas tersebut. Kemudian apat berjalan dengan lancar dan efisien.
Dengan demikian MP3EI dan SISLOGNAS diharapkan dapat saling memberikan sinergi positif sehingga mampu berkontribusi bagi pembangunan nasional. Melalui pendekatan koridor ekonomi dan daya saing bangsa. Serta mampu menyelesaikan permasalahan dan menghadapi tantangan nasional dan global pada saat ini dan masa mendatang. Dalam era kompetisi berbasis Supply Chain Management (SCM).
Penyelenggaraan Konstruksi
Selaras dengan hal tersebut, aktivitas penyelenggaraan konstruksi saat ini mengalami peningkatan yang cukup besar. Hampir seluruh wilayah Indonesia. Perkembangan penyelenggaraan konstruksi nasional yang demikian pesat. Menuntut para penyelenggara konstruksi untuk lebih memperhatikan sumber daya konstruksi. Tentu saja, dalam pelaksanaan proyek-proyek konstruksi yang sedemikian besar dan masif. Perlu dukungan oleh sumber daya konstruksi yang handal. Salah satu sumber daya konstruksi yang sangat penting dalam penyelenggaraan konstruksi. Yaitu selain biaya, sdm, dan waktu adalah material dan peralatan. Banyak proyek konstruksi yang terhambat atau tertunda pelaksanaannya. Oleh karena tidak tersedianya material dan peralatan pada saat lokasi proyek.
Hal ini disebabkan penyelenggaraan proyek konstruksi yang hampir merata dan bersamaan dalam satu waktu. Sehingga membuat suatu jalur kritis (critical path) proyek tidak lagi pada aspek biaya . Melainkan pada ketersediaan material dan peralatan konstruksi (MPK) pada lapangan.
Sector Infrastruktur
Secara empirik, investasi pada sector infrastruktur dapat memberikan dampak postif bagi peningkatan sektor industry lainnya. Baik daya penyebaran ke belakang (backward linkage) maupun derajat kepekaan (forward linkage). Artinya, peningkatan investasi pada sector infrastruktur akan meningkatkan produktifitas. Sektor lainnya yang menggunakan produk sektor infrastruktur dan pada gilirannya akan meningkatkan produktifitas. Selain itu sektor-sektor ekonomi secara keseluruhan. Pada satu sisi, investasi infrastruktur semakin meningkat setiap tahunnya. Yaitu untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi.
Sumber Daya Konstruksi
Pada sisi yang lain, ketersediaan sumber daya konstruksi jumlahnya terbatas. Hal yang perlu mendapat perhatian bersama selanjutnya adalah kenaikan nilai investasi. Infrastruktur juga berdampak pada naiknya kebutuhan pasokan sumber daya. Sebagaimana yang lainnya antara lain: energi, sumber daya alam mineral dan non mineral, transportasi.
Pertanyaan besar berikutnya adalah apakah ketersediaan sumber daya yang ada cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan pembangunan tersebut secara efektif dan efisien. Serta memenuhi kepentingan nasional dalam menciptakan kemandirian industri konstruksi nasional.
Akibatnya kualitas serta mutu produk konstruksi menjadi korban dari pemilihan alat berat konstruksi yang tidak sesuai. Untuk mengantisipasi hal ini, Pemerintah perlu bekerjasama dengan produsen serta asosiasi terkait alat berat dalam memberikan informasi terkait alat berat konstruksi. Informasi yang jelas dengan memperhatikan hal-hal penting dalam mengoptimalkan penggunaan alat.
Tracktor
Traktor banyak menggunakan pada pekerjaan pemindahan tanah secara mekanis samping fungsi utamanya sebagai penarik dan pendorong traktor juga dapat menggabungkan dengan berbagai peralatan misalnya, shovel, ripper, dozer, scrapper dan sebagainya. Traktor tersedia dalam berbagai macam ukuran yang menyesuaikan dengan kebutuhan proyek. Jenis traktor dapat membedakan dalam 2 dua kelompok yakni :
Dalam suatu proyek konstruksi alat-alat berat yang menggunakan dapat berasal dari bermacam-macam sumber, antara alainalat berat yang membeli oleh kontraktor, alat berat yang menyewa-beli oleh kontraktor,dan alat berat yang meyewa oleh kontraktor.
- Alat berat yang membeli oleh kontraktor
Kontraktor dapat saja membeli alat berat. Keuntungan dari pembelian ini adalah biaya pemakaian per jam yang sangat kecil jika alat tersebut menggunakan secara optimal. terlihat dari segi keuntungan perusahaan, kepemilikan alat berat merupakan suatu faktor yang penting karena kadang-kadang pemilik proyek melihat kemampuan suatu kontraktor berdasarkan alat yang memilikinya. Alat berat yang sewa-beli oleh kontraktor.
- Alat dapat sewa dari perusahaanpenyewaan alat berat. Sewa-beli alatumumnya melakukan jika pemakaian alat berat tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Sewa-beli maksudnyaadalah karena jangka waktu penyewaan.
Kategorisasi Alat Berat Konstruksi
Concrete Mixer
Spesifikasi Teknis
Concrete mixer adalah alat untuk memproduksi beton ready mix, dengan volume yang kecil. Akan tetapi dari segi kualitas beton tetap seragam. Sesuai proporsi material yang telah ditentukan dalam desain mix.
Power [HP]
14 – 22
Kapasitas Drum [liter]
400 – 500
Berat 400 R [kg]
2,542
Berat 500 R [kg]
2,793
Kapasitas Produksi 400 R
[m3/jam]
5 – 9,6 [estimasi]
Kapasitas Produksi 500 R
[m3/jam]
7 – 12 [estimasi]
Batching and Mixing Plants Concrete
Spesifikasi Teknis
yang penting dalam dunia konstruksi sebagai bahan pokok dalam pekerjaan struktur. Beton adalah campuran dari semen agregat dan air serta aditif. Batching Plant memproduksi beton secara massal dan kualitas yang sangat tinggi serta keseragaman dalam mutu beton. Pemilihan batching plant yang tepat adalah suatu langkah kunci dalam pencapaian target tersebut. Indonesia mengenal ada dua jenis batching plant.
Jenis pertama wet system adalah batching yang memproses sehingga menjadi fresh concrete. Yang siap pakai dan fungsi dari truck pengangkut hanya menjaga homogenitas sampai tempat pengecoran.
Jenis kedua dry mix system adalah merupakan timbangan material atau agregat, semen, air, aditif yang output nya siap tuang ke truck mixer. Kemudian proses pengadukan beton melakukan dalam truck mixer dengan memutar drum mixer pada kecepatan tinggi. Selanjutnya beton siap terkirim ketempat pengecoran.
Power Supply [kw]
32 – 106
Tipe Mixer [liter]
750 – 1500
Kapasitas Produksi
Rata-rata [m3/jam]
30 – 60