Beton Cor

Pekerjaan Cor Beton Berlantai

Pekerjaan Cor Beton Berlantai merupakan proses pelaksanaan pekerjaan ini yaitu metoda pelaksanaan kontruksi. Pada hakekatnya adalah penjabaran dari tata cara dan teknik-teknik penerapan konsep rekayasa. Dengan berpijak pada keterkaitan antara persyaratakan-persyaratan /general spesification yang terdalam dalam kontrak. Sumber yang ada serta pengalaman dari kontrakrtor dalam pengolahan proyek sejenis. Bisa saja Pekerjaan Cor Beton Berlantai terlaksana secara baik.

Cek Harga Precast Terbaru 2022

Terlihat dari elemen-elemen tersebut atas menciptakan suatu gagasan dan konsep metoda pelaksanaan yang optimal yang akan menerapkan/diaplikasikan. Dalam mengerjakan fisik kontruksi/ Metoda pelaksanaan mencakup aspek pemilihan dan penerapan tahapan-tahapan. Seluruh rangkaian kegiatan yang logis termasuk sarana dan prasarana yang bersifat sementara.

Pemilihan metode yang tepat akan menekan biaya, waktu yang efisien serta pencapaian mutuyang bai Pekerjaan Pengukuran dan Bekisting Pemasangan bekisting pelat lantai mendahului dengan pengukuran posisi balok Pengukuran dilakukan dengan Bangunan. Pada kolom lantai yang tadinya ada pada lantai .  Pengukuran ini menujukan untuk mengantisipasi kesalahan pada posisi balok. Dari hasil pengukuran tersebut maka bekisting balok dan pelat dapat mengklarikasi pada posisi yang benar atas peranya. Kemudian setelah siapkan pengaturan balok dan pelat dapat melakukan dengan mengatur ketinggian peran scaffolding. Proses pemasangan bekisting ini mensurveyor untuk mengontrol balok dan pelat.

Pekerjaan Struktur

Yang dimaksud dengan Pekerjaan Struktur adalah : Seluruh pekerjaan konstruksi kerangka bangunan maupun atap yang terbuat dari beton bertulang danbaja, yang pelaksanaannya sesuai dengan gambar rancang maupun penjelasan-penjelasan lainnya.

Pekerjaan Pondasi

Pekerjaan Persiapan Pondasi

Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pendayagunaan semua tenaga kerja, bahan-bahan,instalasi konstruksi dan perlengkapan-perlengkapan untuk semua pekerjaan penggalian,pengisian/pengurugan dan pembuatan pondasi. Sifat PekerjaanSelama masa pelelangan, semua rekanan harus memahami secara tepat mengenai sifat penggalian dan pengurugan yang mengharuskan, sehingga harga-harga penawarannya telah memungkinkan bagi pekerjaan tersebut.1.2.

Penggalian Tanah

Bebelum pekerjaan galian melakukan terlebih dahulu akan kami pastikan titik-titik tempat galiantelah sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan galian ini melakukan secara manual,  adapun langkah-langkah sebagai berikut :

  • Sebelum melaksanakan penggalian, posisi galian dan ukuran seperti yang tertera dalamgambar sudah memastikan benar dan telah mendapat persetujuan Direksi / Pengawas lapangan.
  • Galian melakukan menurut ukuran yang sesuai dengan peil-peil yang tercantum dalamgambar rencana.
  • Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telephone dan lain-lain yangmasih menggunakan kami akan segera melaporkan pada “onsultan Pengawas atau kepadainstansi yang berwenang untuk mendapatkan petunjuk seperlunya. egala kerusakan akibatdari galian merupakan tanggung jawab kami.
  • Penggalian tanah memulai setelah pemasangan bouwplank dan patok – patok disetujuiDireksi / Pengawas lapangan

Syarat-Syarat Pelaksanaan.

Semua galian harus melaksanakan sesuai dengan gambar dan syarat-syarat yang menentukan menurut keperluan. Dasar dari semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar setiap galian masih terdapatakar-akar atau bagian-bagian gembur. Maka ini harus menggali keluar sedangkan lubang-lubang tadi terisi kembali dengan pasir. Menyiram dan memadatkan sehingga mendapatkan kembali dasar yang waterpass. Terhadap kemungkinan adanya air berdasar galian. Baik pada waktu penggalian maupunpada waktu pekerjaan pondasi. Meskipun harus menyediakan pompa air atau pompa lumpur yang jika memerlukan dapat bekerja terus menerus, untuk menghindari tergenangnya air pada  dasar galian.

Kontraktor harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi galian agar tidak longsor dengan memberikan suatu dinding penahan atau penunjang sementara atau lereng yang cukup. Kepada Kontraktor juga mewajibkan mengambil langkah-langkah pengamanan terhadap bangunan lain yang berada dekat sekali dengan lubang galian yaitu dengan memberikan penunjang sementara pada bangunan tersebut, sehingga dapat dijamin bangunan tersebut tidak akan mengalami kerusakan.Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai jumlah tertentu, yaitu sampai mencapai ketinggian tanah asli semula, harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan.Material bekas bongkaran (puing) pondasi harus mengeluarkan dari lokasi proyek dan tidak memperkenankan untuk memakai sebagai tanah urug peninggian peil.

Pengurugan Tanah

  1. Jenis Urugan.

Pelaksanaa engurugan : Untuk peninggian guna mencapai suatu level halaman atau konstruksi denganketebalan sesuai dengan gambar. Urugan kembali pada akhir pekerjaan pondasi untuk pengisian dan leveling sekitar konstruksi pondasi.

  1. Bahan-bahan

Bila tidak mencantumkan dalam gambar-gambar detail, maka pada bagian atas urugan, bawah pelat-pelat beton bertulang, beton rabat dan pondasi-pondasi harus terdiri dariurugan pasir setebal 10 cm padat.Kontraktor wajib mengusahakan agar semua bahan urugan terdiri dari mutu bahanyang terbaik.

  1. Konstruksi

Urugan tersebut harus memadatkan lapis demi lapis. Ketebalan setiap lapis tidaklebih dari 20 cm (padat). Kepadatannya yang mencapai harus 95 % dari kepadatan standart proctor pada kadar air 2% dari kadar air optimum atau mencapai CBR 5%. Pemadatan harus menggunakan vibro stamper untuk lokasi dalam gedung dan roller untuk lokasi yang berada luar gedung. Terhadap hasil pemadatan yang melaksanakan, Kontraktor harus mengadakan “densitytest” (sand cone). Pengetesan sand cone melakukan setiap lapisan tanah 20 cm padat,setiap luas maksimum 400 m.

Jenis Tanah

Kontraktor harus mengadakan penelitian minimal satu kali untuk setiap jenis tanah yang menjumpai pada lapangan.Contoh tanah tersebut harus menyimpan dalam tabung gelas atau plastik untuk buktipenunjukkan/referensi dan memberi label yang berisi nomor contoh, kepadatan keringmaksimum dan kadar air optimumnya. Penelitian harus mengikuti prosedur yangumum memakai yaitu ASTM D-1556-64 atau PB-0103-76.

Bila material urugan apapun yang menggunakan menjadi lapuk/rusak atau bila uruganapapun yang telah memadatkan menjadi terganggu. Maka bahan tersebut harus menggali keluar dan diganti dengan bahan yang memenuhi syarat serta memadatkan kembali. Sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik. Sebagaimana tanpa adanya biaya tambahan. Sebelum melaksanakan pengurugan, lapisan humus tanaman harus mengupas terlebih dahulu. Sedemikian hingga lapisan dasar bebas dari lapisan humus dan segala material yang  kemudian hari dapat melapuk.