Produktivitas Concrete Pump merupakan salah satu perkembangan proyek konstruksi. Terutama untuk bangunan bertingkat semakin komplek dan membutuhkan penanganan yang baik. Seiring dengan perkembangannya membutuhkan peralatan yang mempunyai teknologi yang lebih baik sehingga dapat membantu kelancaran pelaksanaan proyek. Salah satu alat yang banyak menggunakan dalam proyek konstruksi saat ini adalah mobile ‘on’rete pump.
Pentingnya peranan ‘on’rete pump dalam proyek konstruksi beton bertulang untuk bangunan tinggi membuat penggunaan ‘on’rete pump lebih sering mempergunakan. Hal yang harus memperhatikan adalah produktivitasnya agar menjadi efektif.Hasil penelitian menganalisis dengan uji regresi memperoleh nilai Y = – 000,73 X + 0, 4142.
Cek Harga Precast Terbaru 2022
Konstruksi Bangunan
Proyek konstruksi bangunan tinggi semakin berkembang. Perkembangan itu pasti akan mengikuti dengan implementasi teknologi peralatan lebih canggih yang pasti akan membantu kelancaran pelaksanaan. Alat yang banyak menggunakan dalam proyek konstruksi saat ini adalah ‘on’rete pump. Semakin berkembangnya proyek konstruksi bangunan tinggi membuat kebutuhan akan ‘on’rete pump sebuah proyek menjadi sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan produktivitas ‘o’rete pump pada suatu proyek.
Suatu proyek mengatakan sukses apabila kontraktor berhasil mendapatkan laba maksimum dan owner mendapatkan hasil yang memuaskan serta tepat waktu dalam penyelesaiannya. Salah satu yang menentukan kesuksesan suatu proyek adalah produktivitas. Produktivitas memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang pengetahuan. Memiliki pengertian yang berlainan tentang produktivitas adapun berbagai macam pengertian produktivitas adalah sebagai berikut produktivitas sebagai kemampuan untuk menghasilkan sesuatu.
Pelakasanaanya ‘on’rete pump
Dalam pelakasanaanya ‘on’rete pump mempunyai beberapa tahap sebelum memulai pemompaan. Sebelum menggunakan pipa ‘on’rete pump harus terlumuri dengan mortar agar beton yang akan menggalir tidak melekat pada permukaan dalam pipa. Mortar mengangkut oleh truck mixer lalu menuangkan ke ‘on’rete pump selanjutnya persiapan proses pemompaan mortar. Setelah menuangi oleh mortar tadi ‘on’rete pump dapat menggunakan untuk memompa beton segar yang sudah menuangkan. Tru’k mixer pengangkut beton mendekati ‘on’rete pump lalu memposisikan corong penyalur beton pada ‘on’rete pump. Setelah itu tru’k mixer menuangkan campuran beton segar ke ‘on’rete pump sampai campuran beton dalam truck mixer habis. Proses penuangan beton terus berlangsung dengan pasokan dari truk mixer yang lain sampai pengecoran selesai.
Proses pemerataan
Untuk proses pemerataan beton cair itu melakukan setelah beton tersebut memompakan dari truk mixer ke lapangan. Proses pemompaan melakukan sesuai dengan urutan angka pada denah atas. Untuk meratakan beton cair tersebut membutuhkan waktu dan tenaga manusia. Oleh karena dalam segmen bisa berbagi menjadi beberapa bagian agar proses perataan dapat berjalan dengan cepat dan baik.
Produktivitas concrete pump adalah volume truk mixer terbagi dengan waktu pompa efektif atau menulis dalam perumusan sebagai berikut. Produktivitas real ‘on’rete pump (m3/menit) = volume tiap segmen waktu total.
Memompa beton
Volume tiap segmen yaitu volume dari tiap segmen. Pada tiap lantai waktu efektif yaitu waktu saat ‘on’rete pump memompa beton cair. Untuk mengalirkan ke segmen waktu delay yaitu waktu saat ‘on’rete pump berhenti melakukan pemompaan. Waktu delay ini bisa menyebabkan bermacam-macam hal seperti pemindahan pipa dari segmen dan ke segmen atau bisa juga pekerja yang bermalas -malasan. Waktu total yaitu jumlah dari waktu efektif dan waktu delay.
Selain analisa regresi juga menggunakankorelasi sederhana standar kesalahan koefisien determinasi. Pada setiap kontruksi gedung, panel pertemuan (sambungan) kolom dan balok merupakan bagian yang rawan pada suatustruktur tahan gempa karena sifat pemecaran energinya yang spesifik. Tak terkecuali padakontruksi gedung yang menggunakan struktur.
Gaya Geser
Pada saat struktur melanda gempa, akan terjadi gaya geser yang sangat besar pada sambungan balok dan kolom terutama ketika timbulnya sendi plastis balok pada mukakolom. Gaya geser ini dapat mengakibatkan keruntuhan pada inti panel join baik karena meneranginya kapasitas geser atau karenahancurnya lekatan (bond) dari tulangan atauakibat dari keduanya (Lillyantina 2008).
Terlebih lagi karena daya lekat natural antara profil baja dan beton pada struktur balok ataukolom sangat kecil membandingkan dengan gaya tekan pada balok beton yang bekerja atas flange profil baja. Bila kapasitas geser pada bidang pertemuan ini tidak mencukupi, keretakan dapat terjadi, dan kegagalan struktur pun tak dapat mencegah. Oleh karena itu sangatlah penting untuk bisa memperkirakan kekuatan geser yang memiliki daerah sambungan balok-kolom komposit ini.
Sehingga dengan demikian daerah pertemuan balok-kolom ini dapat merencanakan denganlebih baik. Desain Sambungan Balok-Kolom.
Kriteria desain
Menurut Wakabayashi (1986), kriteria desain untuk sambungan yang baik padastruktur daktail tahan gempa adalah sebagai berikut :
- Kekuatan dari sambungan tidak boleh kurang dari syarat maksimum yang dapat memperbesar mekanisme struktur sendi plastis. Hal ini dapat mengurangi secara relatif kebutuhan akan perbaikan dan kehilangan energi akibat mekanisme sambungan yang mengalami penurunan kekuatan saat terkena beban berulang dalam fase elastis.
- Kapasitas dari kolom seharusnya tidak mempengaruhi oleh kemungkinan terjadinya penurunan kekuatan pada sambungan. Daerah sambungan harus benar-benar memperhitungkan sebagai bagian dari kolom.
- Selama terjadi gaya gempa, sambungan mengharapkan berada dalam keadaan fase plastis.
- Deformasi sambungan tidak boleh meningkatkan terjadinya simpangan.
- Perkuatan pada sambungan yang memperlukan untuk meningkatkan kapasitas tidak boleh menyebabkan kesulitan dalam proses konstruksi